Apa Yang Akan Terjadi Jika Bulan Tiba-Tiba Lenyap?

Ketika melihat langit malam, kita tentu sering menyadari adanya objek angkasa yang terlihat paling mencolok di situ. Benar, dari permukaan Bumi, Bulan Jadi benda terbesar yang dapat kita pandangi tanpa alat bantu adalah Bulan. Cahaya serta rupa Bulan yang senantiasa berevolusi tiap malam menyihir penglihatan kita, sering kali mempesona perhatian banyak orang.

Tentu saja, objek langit ini tidak hanya berfungsi sebagai "dekorasi" yang memutar mengelilingi Bumi. Sebagai satu-satunya satelit alamiah yang mengorbit Bumi, seringkali kita melupakan betapa besarnya pengaruh Bulan pada planet kita. Jika suatu hari Bulan hilang secara tiba-tiba, akan banyak efek yang dapat dirasakan oleh kita. Tertarik? Mari kita lihat ulasan menarik dan sekaligus membuat bergidik dingin di bawah ini!

1. Gangguan akan muncul dalam gelombang laut tersebut.

Sebagaimana telah kita pahami, fenomena pasang surut pada permukaan lautan disebabkan oleh adanya bulan di angkasa. Melalui gaya tarik gravitasi bulan tersebut, air laut berfluktuasi antara kenaikan dan penurunan secara berkala. Hal ini tidaklah sederhana karena sesungguhnya proses pasang surut memainkan peranan vital bagi bumi. Seperti dilaporkan Royal Museum Greenwich , siklus pasang surut akan berkurang hingga sepersepertiganya dari saat ini. Dengan keadaan tersebut, situasi pesisir pantai di seluruh dunia tentu akan mengalami krisis serius.

Sebab itu, wilayah tepi pantai bergantung pada bahan-bahan yang dibawa oleh arus pasang surut air laut agar ekosistem tetap lestari. Ini mencakup karang-karang yang berdekatan dengan garis pantai, rumput laut, hingga mangrove. Tanpa adanya siklus pasang surut tersebut, organisme laut yang hidup di sekitar tepian akan lebih rentan terperangkap di daratan, gagal untuk mempertahankan siklus perkembangbiakanannya, serta dapat menimbulkan kematian masif.

Bukan cuma wilayah pantai, lenyapnya pola pasang surut air laut juga memengaruhi iklim di bumi. Akibat dari pergerakan ini, arus laut menyebarkan air hangat ke penjuru dunia sehingga temperatur samudera menjadi lebih konsisten. Tanpa fenomena tersebut, kemungkinan munculnya suhu ekstrem tidak bisa dicegah. Di satu lokasi suhunya bisa sangat panas, sedangkan di area lain malah sangat dingin.

2. Durasi satu putaran Bumi sudah tidak sebesar 24 jam lagi.

Bumi senantiasa berotasi di sekitar sumbunya dan fenomena tersebut dikenal sebagai rotasi. Rotasi ini bukan terjadi begitu saja melainkan dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal, menjadikan lamanya hari menjadi 24 jam. Faktanya mengejutkan adalah bahwa Bulan merupakan salah satu benda langit yang memiliki dampak pada periode rotasi Bumi. Oleh karenanya, apabila suatu saat Bulan hilang tanpa jejak, durasi harian tentu tidak akan tetap 24 jam seperti sediaannya.

Dilansir Astronomy Fungsi adanya Bulan untuk putaran Bumi adalah membawa dampak perlambatan pada proses tersebut. Memang, semenjak pembentukan awal Bulan hingga sekarang, durasi putaran Bumi telah melambat dengan laju dua milisekon setiap seratus tahun akibat tarikan gravitasi Bulan yang mendorong air laut dan secara bertahap mengurangi kecepatan rotasinya. Dari kondisi di mana dulu Bumi cukup dalam kurun waktu empat sampai enam jam, seiring perkembangan zaman ini lama harinya mencapai 24 jam dikarenakan penghambatan oleh Bulan. Jika tidak ada Bulan, pasti rotasi Bumi akan lebih cepat sehingga periode siang-malam atau satu hari akan jadi lebih singkat.

Walaupun demikian, pengaruh tersebut tidak serumit titik lain pada daftar ini. Diperlukan waktu jutaan hingga bahkan miliaran tahun agar Bumi dapat memutar dengan kecepatannya semula setelah bulan hilang secara mendadak saat ini. Meski begitu, efeknya sungguh sangat mengejutkan!

3. Pola musiman menjadi teracak

ternyata pola musiman di bumi bisa ikut kacau jika bulan secara mendadak lenyap. pada intinya, poros bumi memang condong sekitar 23,4 derajat dan kedudukannya dapat bervariasi dari waktu ke waktu. ini adalah sesuatu yang normal lantaran adanya perpindahan matahari yang menciptakan durasi musim di hemisfer utara serta selatan planet kita. masalahnya, konfigurasi kemiringan poros bumi sangat bergantung kepada bulan dikarenakan astronot besar ini menjaga stabilitas sistem tersebut.

Live Science Menurut sumber tersebut, apabila suatu waktu Bulan lenyap, kemiringan sumbu Bumi bakal menjadi sangat cepat dan tidak menentu. Hal itu dapat menyebabkan kita mengalami pergantian musim dengan mendadak dan sulit ditebak, misalkan daerah kutub yang sesekali berpindah ke posisi khatulistiwa, ditambah lagi gelap gulita di area sekarang berada di ekuator. Keadaan seperti ini tentunya amat memprihatinkan karena akan merombak gaya hidup semua organisme di planet kita, terlebih ketika harus bertarung melawan iklim yang bergejolak drastis.

4. Keputihan untuk Hewan-Hewan Nokturnal

Di bumi ini terdapat berbagai jenis hewan nokturnal yang sangat mengandalkan adanya Bulan. Terutama, Bulan menjadi satu-satunya sumber penerangan pada saat malam hari akibat pantulan sekitar 3-12 persen sinar matahari, seperti dikemukakan dalam laporan tersebut. ZME Science Dengan begitu, sinar bulan mendukung hewan-hewannya, termasuk herbivora dan karnivora, dalam bergerak dengan mudah. Tanpa benda langit itu, malam akan menjadi sangat gelap sehingga membuatnya lebih susah bagi hewan nocturnal menemukan makanan mereka.

Pada waktu tertentu, beberapa jenis hewan merespons keberadaan bulan dalam perilaku mereka. Misalkan tikus dan beberapa spesies serigala memiliki respons unik terhadap fase-fase bulan ini. Tikus cenderung mencari tempat persembunyian ketika bulan purnama, di sisi lain, serigala mungkin menjadi lebih aktif pada periode tersebut. Jika tiba-tiba tidak ada lagi pengaruh dari bulan, hal ini dapat menyebabkan penyebaran populasi tikur menjadi lebih leluasa, namun juga membuat aktivitas serigala menjadi kurang efektif. Di luar itu, sejumlah besar hewan lain menggunakan cahaya bulan sebagai panduan navigasi; contohnya adalah ngengat dan kura-kura. Kehilangan petunjuk alami ini tentunya akan sangat sulit bagi hewan-hewan ini dalam pencarian jalannya.

Iya, hilangnya bulan dengan tiba-tiba tentu akan memiliki pengaruh besar pada semua organisme di bumi. Tetapi jangan khawatir, situasi semacam ini sangat tidak mungkin terwujud dalam kenyataan. Yang lebih masuk akal bisa jadi adalah tabrakan antara bulan dan asteroid besar sehingga menyebabkan pecahan-pecahan bulan tersebut, atau bulan mulai melambat untuk kemudian menjauhi bumi.

Bagi poin terakhir tersebut, ternyata telah menjadi kenyatan. Menurut laporan NASA , Bulan setiap tahun semakin menjauh kira-kira 1 inci atau 2,54 cm dari Bumi. Fenomena ini dikarenakan oleh pasang surut di bumi, terutamanya pada area puncaknya, mengalirkan sedikit demi sedikit energi putarnya menuju Bulan. Sebagai akibatnya, posisi Bulan menjadi sedikit lebih tinggi daripada orbit aslinya. Walaupun tampak mengejutkan, untungnya tidak ada alasan untuk cemas karena diperlukan waktu ribuan hingga miliaran tahun sampai Bulan betul-betul lepas dari pengaruh gravitasi Bumi.

5 Akibat Terjadinya Solstis pada Kehidupan di Planet Bumi 5 Fakta Mengagumkan tentang Troposfer, Lapisan Paling Rendah dalam Atmosfer yang Bersinggungan dengan Permukaan Bumi! Warnanya Tak Selalu Biru, Inilah Fakta Unik Tentang Planet Neptunus

Belum ada Komentar untuk "Apa Yang Akan Terjadi Jika Bulan Tiba-Tiba Lenyap?"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel