Jalur Erupsi Baru dan Aktivitas Menurun di Gunung Lewotobi Laki-laki

Featured Image

Pemantauan Aktivitas Gunung Lewotobi Laki-Laki

Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, mengungkap adanya indikasi jalur erupsi baru di Gunung Lewotobi Laki-Laki. Tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pengamatan terhadap gunung api yang berada di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan menemukan asap yang keluar dari rekahan di sisi barat laut. Hal ini menunjukkan adanya zona lemah yang berpotensi menjadi jalur erupsi baru.

Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid, menyampaikan bahwa aktivitas vulkanik gunung api setinggi 1.584 meter di atas permukaan laut (mdpl) tersebut cenderung sedang mengalami penurunan. Indikasinya adalah berkurangnya embusan dan tinggi kolom asap yang semakin turun. Meskipun demikian, aktivitas kegempaan masih fluktuatif dengan jumlah gempa tremor non harmonik dan gempa vulkanik dalam yang masih tinggi. Menurut Wafid, suplai magma masih berlangsung meskipun cenderung menurun.

Pada periode 11-13 September 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami empat kali gempa guguran, lima kali gempa embusan, 69 kali gempa tremor non-harmonik, 14 kali gempa vulkanik dalam, dua kali gempa tektonik lokal, dan 14 kali gempa tektonik jauh. Meski terjadi guguran, secara visual, jarak dan arah luncurannya tidak teramati.

Pemantauan deformasi menggunakan alat tiltmeter dalam lima hari terakhir menunjukkan penurunan signifikan yang memberi tanda adanya potensi stabil jangka pendek. Menurut Badan Geologi, hal ini mengindikasikan migrasi magma ke kedalaman lebih dangkal.

Berdasarkan data pantauan PVMBG, Badan Geologi tetap menjaga status Gunung Lewotobi Laki-Laki sebagai Awas atau Level IV. Wafid mengimbau masyarakat, wisatawan, ataupun pendaki untuk tidak beraktivitas dalam radius enam kilometer dari pusat erupsi, serta tujuh kilometer sektoral pada arah barat laut-timur laut. Ia juga menyarankan agar tetap tenang, mengikuti arahan pemerintah daerah, dan tidak mempercayai informasi dari sumber yang tidak jelas.

Penyebab dan Potensi Bahaya

Adanya jalur erupsi baru menunjukkan perubahan dinamika internal gunung api. Zona lemah yang terbentuk dapat menjadi saluran bagi magma untuk naik ke permukaan. Meskipun saat ini aktivitas vulkanik sedang menurun, kemungkinan adanya migrasi magma ke kedalaman yang lebih dangkal tetap menjadi perhatian utama. Perubahan ini bisa memicu aktivitas vulkanik kembali meningkat dalam waktu dekat.

Selain itu, gempa-gempa yang terjadi selama beberapa hari terakhir menunjukkan ketidakstabilan struktur bawah permukaan. Gempa tremor non-harmonik dan gempa vulkanik dalam yang masih tinggi menandakan adanya tekanan di bawah permukaan. Meskipun jumlahnya menurun, intensitas gempa tetap menjadi indikator penting untuk memantau potensi bahaya.

Upaya Mitigasi dan Keamanan

Untuk mengurangi risiko, Badan Geologi merekomendasikan batasan radius aman bagi masyarakat dan pengunjung. Radius enam kilometer dari pusat erupsi dan tujuh kilometer sektoral pada arah barat laut-timur laut diperlukan karena potensi bahaya dari lontaran material vulkanik maupun aliran lava. Area ini sangat rentan terhadap perubahan mendadak, sehingga pengunjung harus selalu mematuhi petunjuk otoritas setempat.

Selain itu, masyarakat disarankan untuk tetap waspada dan memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan oleh pihak berwenang. Menghindari informasi yang tidak jelas atau tidak terverifikasi sangat penting untuk mencegah kepanikan dan kesalahpahaman.

Kesimpulan

Gunung Lewotobi Laki-Laki masih dalam kondisi yang memerlukan pemantauan ekstra. Meskipun aktivitasnya sedang menurun, adanya indikasi jalur erupsi baru dan pergerakan magma menunjukkan bahwa potensi bahaya masih ada. Dengan mengikuti rekomendasi dari Badan Geologi dan pemerintah setempat, masyarakat dapat meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Selalu update informasi dan jangan mengabaikan tanda-tanda alam yang muncul.

Belum ada Komentar untuk "Jalur Erupsi Baru dan Aktivitas Menurun di Gunung Lewotobi Laki-laki"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel