Tren Wisata Domestik Menguat, Momentum Hari Pariwisata Dunia Memperkuat Budaya dan Autentisitas

Featured Image

Peningkatan Wisata Domestik di Tengah Tantangan Global

Perayaan World Tourism Day tahun ini memiliki makna khusus bagi sektor pariwisata Indonesia. Di tengah berbagai tantangan global, wisata domestik justru menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan semakin menguat. Masyarakat Indonesia semakin tertarik untuk menjelajahi tanah air karena alasan seperti kenyamanan, kedekatan budaya, serta faktor keterjangkauan harga.

Laporan terbaru menunjukkan bahwa jumlah perjalanan wisatawan nusantara pada Juni 2025 mencapai 105,12 juta, meningkat sebesar 25,93 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Angka ini membuktikan bahwa pariwisata dalam negeri tetap menjadi tulang punggung pertumbuhan sektor wisata di Indonesia.

Selain itu, survei regional yang dilakukan oleh Traveloka menyebutkan bahwa sebanyak 70 persen wisatawan Indonesia lebih memilih liburan domestik. Tren ini tidak hanya memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal, tetapi juga menunjukkan bahwa destinasi dalam negeri mampu bersaing dalam menawarkan pengalaman unik dan berbeda.

Destinasi Budaya yang Tetap Menarik Perhatian

Beberapa destinasi budaya dan heritage masih menjadi magnet utama bagi wisatawan. Salah satu contohnya adalah Candi Borobudur di Magelang. Selain statusnya sebagai warisan dunia, Candi Borobudur menawarkan pengalaman khas yang membuat para pengunjung merasa terhubung dengan sejarah dan budaya Indonesia.

Wisatawan dapat menikmati matahari terbit di sekitar candi, berkeliling desa menggunakan VW Safari, atau bahkan ikut serta dalam kegiatan membatik bersama perajin lokal. Semua aktivitas ini memberikan nuansa baru bagi pengalaman wisata yang unik dan bermakna.

Sementara itu, Yogyakarta terus memperkuat posisinya sebagai pusat wisata budaya. Program Abdi Dalem Experience di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan langsung tradisi keraton yang masih lestari. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya pelestarian budaya dalam pengembangan pariwisata.

Akomodasi Heritage yang Memadukan Tradisi dan Modernitas

Di sisi lain, akomodasi heritage seperti Hotel Royal Ambarrukmo menawarkan kombinasi antara layanan modern dan nuansa sejarah. Pengunjung dapat menikmati ritual teh Patehan maupun mengikuti kelas tari tradisional yang memberikan pengalaman autentik.

Pengelolaan wisata domestik yang baik tidak hanya tentang hiburan, tetapi juga bagaimana memperkuat identitas budaya dan ekonomi lokal. Kolaborasi antara pelaku usaha, pemerintah daerah, dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan pariwisata dalam negeri.

Pentingnya Kolaborasi dalam Pengembangan Wisata

"Komitmen ini diwujudkan melalui kolaborasi erat dengan mitra transportasi, akomodasi, hingga aktivitas wisata. Kerja sama ini bertujuan memperluas akses, meningkatkan visibilitas, serta menciptakan dampak bisnis jangka panjang yang berkontribusi pada kemajuan pariwisata Indonesia," ujar Albert, Co-Founder Traveloka.

Dengan pengelolaan yang tepat, tren wisata dalam negeri tidak hanya memperkuat ekosistem pariwisata, tetapi juga bisa menjadi penopang ekonomi nasional di tengah dinamika global.

World Tourism Day pun diharapkan menjadi pengingat bahwa pariwisata Indonesia perlu terus adaptif, relevan, dan inklusif agar manfaatnya dapat dirasakan hingga ke tingkat lokal. Dengan langkah-langkah yang tepat, pariwisata domestik akan terus berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa.

Belum ada Komentar untuk "Tren Wisata Domestik Menguat, Momentum Hari Pariwisata Dunia Memperkuat Budaya dan Autentisitas"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel