Banyaknya Masalah pada Pesawat Boeing 787-8 Sebelum Kecelakaan Air India

, Jakarta - Pesawat Boeing 787-8 Dreamliner yang jatuh sesaat setelah lepas landas dari bandara di Ahmedabad, India, pada 12 Juni 2025 dikenal efisien dan canggih, namun tidak lepas dari sorotan negatif. Sejak 2019, sudah ada berbagai laporan soal masalah kualitas armada yang dibangun di pabrik Boeing North Charleston, Amerika Serikat.
Kecelakaan armada milik maskapai Air India dengan nomor penerbangan AI171 tersebut mengakibatkan 241 orang penumpang, termasuk awak kabin meninggal. Ada satu penumpang selamat dan dirawat di rumah sakit.
Mengutip ulasan Financial Express pada hari kejadian nahas tersebut, terdapat sejumlah maskapai pengguna yang menemukan komponen longgar, serta baut yang tidak dikencangkan dengan benar. Ada juga temuan pin pemasangan yang salah, hingga penjepit saluran bahan bakar yang tidak aman. Maskapai asal Belanda, KLM, bahkan sempat menyebut kualitas produksi pesawat ini jauh di bawah standar.
Tak hanya itu, otoritas Italia juga pernah meluncurkan penyelidikan pidana terhadap dua pemasok bahan baku pesawat yang diduga menyuplai aluminium dan titanium berkualitas rendah untuk produksi Boeing 787 Dreamliner. Kasus ini mengungkap lemahnya pengawasan rantai pasok Boeing dan memunculkan kekhawatiran atas integritas struktural pesawat.
Sejumlah insiden non-fatal juga tercatat selama beberapa tahun terakhir. Pada Januari 2025, pesawat United Airlines Boeing 787-8 penerbangan UA613 mengalami penurunan ketinggian drastis di atas Pantai Gading. Insiden akibat kegagalan sistem navigasi (IRU) itu menyebabkan 38 penumpang terluka. Pada Juni 2021, roda hidung pesawat British Airways 787-8 juga rusak saat diparkir di Bandara Heathrow, Inggris, karena kesalahan teknis instalasi.
Spekulasi Pemicu Kecelakaan AI171 Air India
Kementerian Penerbangan Sipil India sedang menggeber investigasi kecelakaan pesawat Air India tersebut. Spekulasi yang beredar mengarah pada beberapa anomali yang mungkin menyebabkan pesawat kehilangan daya angkat saat take-off , sehingga akhir jatuh kembali.
Satu teori yang beredar mengenai peran atau cara kerjanya adalah tentang fungsinya dalam hal operational. flaps Sirip di badan pesawat ini merupakan sebagian darinya. flight control yang vital, lantaran berperan menambah daya angkat saat pesawat lepas landas.
Seorang teknisi pesawat menjelaskan kepada Tempo bahwa setiap sayap pesawat memiliki dua sirip, yakni di bagain inboard dan outboard . Jadi, total, ada empat flap di kiri dan kanan pesawat yang masing-masing bisa dipanjangkan ( expand ) maupun ditarik kembali ( retract ).
Saat pesawat hendak lepas landas, flaps agak diturunkan untuk menambah daya angkat. Sepanjang penerbangan, sirip itu ditarik kembali ke dalam. Adapun saat akan mendarat (landing ), flaps umumnya dalam posisi full extend . Posisinya berbeda saat pesawat hendak take off .
"Jadi ambil daya angkatnya full , melayang sambil ngepasin titik landing-nya biar smooth demikian kata sang mekanik berpengalaman itu.
Sita Planasari dan Zacharias Wuragil turut serta menulis artikel ini
Belum ada Komentar untuk "Banyaknya Masalah pada Pesawat Boeing 787-8 Sebelum Kecelakaan Air India"
Posting Komentar