Kenapa Gunung Berapi Bisa Meletus Bersamaan? Ini Alasannya

Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores, NTT, dikabarkan meletus pada Selasa (17/06/2025). Tak lama setelah itu atau sekitar 18 menit kemudian, Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata juga dikabarkan erupsi. Akibat erupsi tersebut, status Gunung Lewotobi Laki-laki kini naik pada level IV atau Awas, sedangkan Gunung Ile Lewotolok ke level II atau Waspada.
Dua kejadian tersebut mengingatkan kita pada erupsi lainnya. Misalnya, pada 2024 lalu, letusan Gunung Lewatobi juga disusul dengan erupsi gunung berapi lainnya, salah satunya Marapi.
Kenapa gunung berapi bisa meletus bersamaan , ya? Ada beberapa kemungkinan yang mendasari hal tersebut. Berikut penjelasannya.
Kenapa gunung berapi bisa meletus bersamaan?
Meletusnya gunung berapi dalam waktu yang nyaris bersamaan dan lokasi berdekatan tentu menimbulkan pertanyaan. Apakah erupsi antar gunung bisa menular? Faktanya, sebetulnya memang ada potensi tersebut. Berikut beberapa penyebabnya.
1. Busur yang sama

Pernah mengamati deretan gunung berapi yang letaknya saling berdampingan? Mungkin saja mereka terletak pada satu busur vulkanik yang sama. Busur vulkanik merupakan urutan dari beberapa gunung berapi dengan panjang bisa mencapai ratusan sampai ribuan mil.
Di busur ini bisa ada beberapa gunung api sekaligus. Nah, ketika berada dalam busur yang sama, ada kemungkinan gunung-gunung tersebut meletus bersamaan. Hal ini karena tatanan tektonik di bawah keraknya sama. Jika satu tatanan tektonik melakukan aktivitas yang memicu erupsi, dua tiga gunung dalam satu busur itu bisa terpangaruh.
Misalnya di Indonesia. Kegiatan Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah dapat sejalan dengan aktivitas Gunung Semeru di Jawa Timur. Diketahui kedua gunung ini terletak pada satu busur, yaitu Busur Sunda.
2. Reservoir magma yang sama
Dilansir USGS, Reservoir magma yang sama bisa mengakibatkan dua gunung berapi dekat satu sama lain meledak hampir bersamaan. Sebagai contoh, letusan gunung berapi Novarupta di Alaska tahun 1912 disulut oleh magma dari reservoar magma di bawah Gunung Katmai.
Di sisi lain, fenomena yang bertolak belakang pun dapat terjadi. Sebagai contohnya, Gunung Berapi Kilauea di Hawaii posisinya ada di lereng Gunung Berapi Mauna Loa. Jika salah satunya meletus, gunung api yang lain biasanya tidak dipengaruhi oleh aktivitas tersebut karena mereka memiliki reservoir magma tersendiri.
3. Durasi antar letusan yang konsisten

Jika kita mempertimbangkan penjelasan sebelumnya, dua gunung api harus berada pada satu lempeng tektonik atau memiliki sumber magma yang sama untuk dapat erupsi secara bersamaan. Namun, bagaimana menjelaskan fenomena kelima gunung api di Indonesia yang mengalami letusan hampir serempak meskipun tidak terletak dalam satu lempeng tektonik ataupun memiliki reservoar magma yang identik?
Well , alasan mengapa gunung-gunung berapi bisa meletus secara serentak kemungkinan besar dipengaruhi oleh faktor-faktor di luar komposisi internal mereka sendiri, seperti jeda antar erupsi. Tiap gunung mempunyai siklus erupsinya tersendiri yang terjadi pada interval tertentu.
Misalkan saja, gunung A mempunyai siklus letusan setiap lima tahun sekali, sementara gunung B memiliki siklus letusan setiap sepuluh tahun sekali. Kedua gunung ini bisa jadi akan meledak secara serentak di titik-titik kelipatan sepuluh tahun. Akhirnya, kedua gunung itu seolah-olah telah membuat kesepakatan untuk meletus bersama-sama.
4. Faktor curah hujan
Hujan lebat ternyata bisa menjadi penyebab erupsi gunungapi loh. Walaupun bukan faktor pentrigger langsung, curah hujan mampu mendukung terjadinya letusan di gunung-api yang telah siap untuk itu.
Dilansir Science , volume air hujan yang besar dapat meningkatkan tekanan bawah tanah di sekitar kawasan gunung api. Curah hujan yang turun tersebut terkumpul dan meresap ke pori-pori batuan di bawah tanah. Ketika tekanan meningkat akan terjadi retakan di sisi gunung berapi.
Retican itu memperlihatkan bagian luarnya dan menyebabkannya untuk melepaskan lava, mencetuskan letusan. Hal ini bisa dipicu juga oleh tekanan serta kekuatan angin yang kuat sehingga merusak stabilitas puncak gunung saat dalam kondisi rentan.
Alasannya mengapa beberapa Gunung Berapi bisa meletus secara serentak memang penting dipelajari, terutama oleh penduduk Indonesia yang tinggal di sekitar area vulkanik. Memahami hal ini akan membuat kita lebih siap dalam menghadapi kemungkinan bencana tersebut. mitigasi bencana .
Apakah Lahar Dingin Sebenarnya Dingin? Inilah Faktanya danPenjelasannya 4 Perbedaan Antara Gunung Merapi dan Gunung Marapi yang Sering Disamakan Mengapa Erupsi Gunung Api Ruang Dapat Memicu Terjadinya Tsunami?
Belum ada Komentar untuk "Kenapa Gunung Berapi Bisa Meletus Bersamaan? Ini Alasannya"
Posting Komentar