Kesempurnaan Layanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Terpadu: Dari Respon Cepat Hingga Pengurangan Kesalahan

- Transformasi digital di dunia kesehatan bukan lagi sebuah pilihan, melainkan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan mutu layanan, mempercepat respons medis, serta meminimalkan kesalahan yang dapat membahayakan keselamatan pasien.

Sistem digital yang terintegrasi, mulai dari rekam medis elektronik hingga pengambilan keputusan klinis berbasis data, telah terbukti mampu menyederhanakan proses layanan dan menghadirkan perawatan yang lebih akurat, cepat, dan aman.

Di rumah sakit, digitalisasi tak sekadar memindahkan catatan medis ke komputer. Lebih dari itu, teknologi informasi memungkinkan integrasi lintas unit, memperkuat komunikasi antar tim medis, hingga menghadirkan peringatan otomatis saat ada potensi kesalahan seperti alergi obat atau interaksi antar resep.

Pemanfaatan teknologi seperti Computerized Physician Order Entry (CPOE), sistem pemindai QR untuk distribusi obat, serta clinical decision support system kini menjadi bagian penting dari upaya meminimalisasi risiko dan meningkatkan efisiensi operasional.

Dampak dari sistem digital yang terintegrasi dirasakan langsung oleh tenaga medis. dr. Tirtamulya Juandy, Direktur Bethsaida Hospital Serang, menjelaskan bahwa teknologi membantu mempercepat respons medis dan membuat perawatan lebih aman serta personal.

“Kami mampu meminimalkan risiko kesalahan pemberian obat, menyederhanakan alur pemeriksaan, dan memaksimalkan penggunaan data dalam pengambilan keputusan yang tepat,” ujarnya, Rabu (18/6).

Hal senada juga disampaikan oleh Hasan Widjaja, Direktur IT Bethsaida Healthcare, yang menekankan pentingnya kolaborasi antara tim klinis dan tim teknologi.

Ia menjelaskan bahwa digitalisasi ini dibangun dengan infrastruktur cloud-hybrid, mengadopsi protokol HL7 dan FHIR, serta pelatihan intensif bagi seluruh staf.

" Ini merupakan usaha bersama tim, dan kami merasa sangat bangga dapat setara dengan rumah sakit digital bertaraf global," ucapnya.

Salah satu fitur unggulan dari sistem ini adalah closed loop administration, yakni mekanisme pemberian obat, darah, dan ASIP yang dipantau secara digital lewat pemindaian QR code.

Sistem ini menjamin keenam elemen ketepatan, meliputi verifikasi identitas pasien, tipe obat, serta takaran yang disajikan. Bantuan dari sistem dukungan keputusan klinis pun menghasilkan peringatan otomatis terkait potensi alergi maupun inkonsistensi dalam pemakaian obat, bahkan situasi tertentu seperti masa kehamilan, yang bisa berdampak pada penanganan penyakitnya.

Melalui implementasi sistem digital tersebut, Rumah Sakit Bethsaida di Serang baru-baru ini mengukir prestasi signifikan setelah mendapatkan sertifikasi HIMSS EMRAM Level 6 pada tanggal 12 Juni 2025.

"HIMSS Level 6 ini menunjukkan secara konkret bahwa kita tidak hanya bertekad dalam hal kualitas layanan, namun juga fokus pada penggunaan teknologi guna mendukung pemulangan pasien yang lebih cepat serta mengoptimalkan efisiensi kerja," ungkap Prof. dr. Hananiel P. Wijaya, CEO dari Bethsaida Healthcare.

Proses penilaian HIMMS EMRAM Level 6 akan dieksekusi oleh panel ahli dari HIMSS Global lewat pemeriksaan menyeluruh yang berlangsung dalam dua hari, tepatnya tanggal 10 dan 12 Juni 2025.

Belum ada Komentar untuk "Kesempurnaan Layanan Kesehatan Melalui Digitalisasi Terpadu: Dari Respon Cepat Hingga Pengurangan Kesalahan"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel